Diduga Menyamar Jadi Polisi,Oknum Wartawan RQ Bantah Tuduhan RS Dan NW

Lampungjaya.news, Tubaba – Terkait pemberitaan rekan media lain sebelumnya mengenai dugaan intimidasi terhadap RS dan NW oleh seseorang yang mengaku sebagai anggota kepolisian, kini muncul klarifikasi dari pihak yang disebut-sebut dalam kasus tersebut, yakni oknum wartawan berinisial RQ.

Peristiwa ini bermula dari laporan RS dan NW yang mengaku ditakuti oleh seseorang melalui sambungan telepon, Sabtu (6/9/2025).

RS menyampaikan kepada media bahwa ia dan NW dihubungi oleh nomor tidak dikenal yang mengaku sebagai anggota kepolisian.

Dalam percakapan tersebut, penelepon meminta mereka datang ke Polres dengan tuduhan telah melakukan tindakan kekerasan terhadap Kepala Tiyuh Wono Rejo, Kecamatan Gunung Agung, Kabupaten Tulang Bawang Barat, bernama Jianto.

Namun saat dikonfirmasi, Jianto menegaskan bahwa dirinya tidak pernah membuat laporan apa pun ke pihak kepolisian terkait RS dan NW.

Kecurigaan pun muncul, hingga akhirnya RS dan NW menelusuri pemilik nomor tersebut, yang ternyata adalah RQ, rekan sesama wartawan.

RS kemudian menghubungi RQ untuk mengklarifikasi. Saat dihubungi, RQ disebut mengakui bahwa dirinya yang menelpon dan mengaku sebagai anggota kepolisian, namun belakangan RQ membantah hal tersebut.

Di tempat terpisah, wartawan RQ memberikan klarifikasi kepada media. Ia membantah telah menyamar sebagai anggota polisi untuk menakut-nakuti RS dan NW.

Menurut RQ, pada malam kejadian (Kamis, 4 September 2025), ia sedang dalam kondisi kelelahan dan setengah sadar saat menerima telepon dari RS.

“Saya ditelpon RS, ditanya apakah saya yang menakut-nakuti mereka. Karena saat itu saya sedang tidur setengah sadar , saya hanya menjawab seadanya. Tapi saya tidak pernah mengaku sebagai polisi,” jelas RQ.

RQ menyebut dirinya hanya melihat NW buat SW bagi bagi uang terus Hld Berkata komen dulu ke NW bagi bagi dulu uang itu canda in, “ungkap HLD.

Tidak ada perintah untuk menakut-nakuti atau menyamar jadi polisi,” tambahnya.

Keesokan harinya, Jumat (5/9/2025), RQ dipanggil ke kantor oleh HLD setelah HLD mendapat informasi dari RS. Dalam pertemuan tersebut, HLD menegaskan tidak pernah menyuruh RQ menyamar sebagai polisi atau melakukan intimidasi.

“Saya cuma minta RQ komentar ke Status NW soal statusnya bagi bagi uang. Saya tahu hukum, dan tidak mungkin menyuruh hal yang melanggar,” ujar HLD seperti ditirukan RQ.

RQ pun mengaku kepada HLD bahwa ia belum sempat mengomentari status NW karena saat mau komentar tiba tiba istri menghubungi RQ dan akhirnya Lupa seperti yang diminta, Hld dan meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi.

Merasa namanya dicemarkan, RQ menyatakan tidak menerima pemberitaan yang menyebut dirinya menyamar sebagai polisi. Ia menyebut tuduhan tersebut tidak berdasar, apalagi dalam rekaman percakapan yang dimiliki RS juga tidak terdengar dirinya mengaku sebagai aparat penegak hukum.

HLD juga sangat menyayangkan kenapa Sebelum menaikkan pemberitaan seharusnya RS dan NW konfirmasi kepada Hld benar atau tidak nya. Apa hasil konfirmasi jawaban dari Hld juga harus dinaikkan biar berita berimbang , padahal kawan kawan sudah senior tetapi kenapa tidak konfirmasi ke Hld .

“Atas pemberitaan yang menyudutkan, saya mempertimbangkan untuk melaporkan RS dan NW atas dugaan pencemaran nama baik,” tutup RQ. (Jhn)