Pihak Sekolah Meminta SPP, Wali Murid Mengeluh

Lampungjaya.news, Liwa – Kami sudah kesulitan dalam memasarkan atau menjual hasil panen kami, harga penjualan sangat rendah apalagi ditingkat pengecer dan tingkat penampung,kami wali murid yang kebanyakan mengandalkan hasil cocok tanam tanaman kopi, sayur mayur sudah rugi dari segi penjualan dan sekarang malah diminta buat bayar SPP anak sekolah.

Begitulah yang disampaikan oleh salah satu wali murid yang enggan disebutkan nama nya, yang mengeluh atas pembayaran SPP yang di keluarkan pihak komite sekolah SMA di Lambar saat berkunjung kekantor IWO komplek pemkab Jum,at (05/03/2021).

Mengingat beban hidup orang tua murid sangat sulit akibat adanya wabah covid 19,banyak orang tuan yang berprofesi sebagai petani sayur mayur hanya bisa menjual secara keliling atau menitip di warung-warung hasil panen mereka.

Pachri Ms.selaku ketua PD IWO Lambar berharap agar pihak dinas provinsi Lampung terutama bagian pendidikan,agar mengkaji ulang terkait pungutan SPP ini.

“Pembayaran SPP ini di peruntukkan tunjangan guru namun tunjangan untuk wali kelas,tunjangan extra korikuler,dan pembayaran guru honorer, semua bisa di ambilkan dari pos anggaran dana bos(Bos pusat) dan anggaran bos daerah masih dibayarkan dari 7 % sampai 15%,sedang kan keaktipan guru masih kurang karena masih menggunakan sistem daring bukan sistem pembelajaran tatap muka.”ungkapnya ketua IWO lambar.

Seharus nya akibat dari pandemi ini pihak sekolah mencarikan terobosan lain, tidak mengandalkan orang tua siswa dengan cara membayar SPP.

Agar para murid yang sudah mau masuk ujian sekolah dan ujian akhir bisa fokus terhadap pelajaran yang mereka hadapi,bukannya terganggu lantaran orang tuanya belum bisa membayar SPP.

“Saya berharap jangan sampai pihak sekolah menghalangi kelanjutan siswa siswi kejenjang berikutnya, hanya karena orang tua nya belum bisa membayar SPP tersebut.”lanjutnya. (Ipung)