
Lampungjaya.news, Liwa – Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, memberikan tali asih kepada tiga pelajar terpilih yang mengemban tugas sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) mewakili kabupaten Lampung Barat di tingkat Provinsi Lampung pada peringatan HUT ke-80 RI.
Penyerahan tali asih itu berlangsung di Lamban Dinas Bupati, Pekon Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit, Rabu (10/09/2025)
Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus menyambut hangat tiga anggota Paskibraka yang telah menuntaskan tugas sebagai pengibar bendera pusaka di tingkat Provinsi Lampung.
Ketiganya yakni: Ceandre Rasendrya Zufar (SMAN 1 Liwa), Amrejal (SMKN 1 Way Tenong), dan Aqila Nawra Sakha (SMAN 1 Kebun Tebu), menghadap bupati didampingi orang tua masing-masing dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Lampung Barat, Hendry Faisal.
Pertemuan ini bukan sekadar seremoni penghargaan, melainkan momen reflektif atas tanggung jawab yang telah dan akan terus diemban oleh para pelajar tersebut.
Tali asih diberikan sebagai bentuk dukungan dan apresiasi pemerintah daerah atas dedikasi mereka dalam mengharumkan nama Lampung Barat.
“Pak bupati mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya. Saya yakin, amanat yang saya sampaikan saat pelepasan sudah dijalankan dengan sebaik-baiknya,” ujar Parosil dalam sambutannya.
Ia menekankan bahwa tugas sebagai Paskibraka bukan hanya soal keberhasilan menjalankan upacara, tetapi lebih dari itu—sebagai simbol kepercayaan dan tanggung jawab moral terhadap daerah, bangsa, dan negara.
“Jaga kesehatan, jaga kekompakan, torehkan prestasi. Hari ini, di pundak kalian ada tanggung jawab besar untuk Lampung Barat, Lampung, dan Indonesia,” tegasnya.
Parosil juga mengingatkan agar pencapaian tersebut tidak berhenti sebagai catatan sejarah semata, melainkan menjadi landasan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan tanggung jawab sosial.
“Menjadi Paskibraka bukan sekadar prestise. Nama kalian sudah tercatat. Maka jaga sikap dan perilaku. Jangan sampai mencederai kehormatan itu, apalagi terjerumus dalam tindakan negatif seperti tawuran atau penyalahgunaan narkoba,” pesan Parosil secara lugas.
Ia menutup arahannya dengan harapan agar ketiga pelajar tersebut menjadi agen kebaikan. “Bukan hanya agen perubahan, tapi juga agen moral. Sampaikan nilai-nilai positif ke lingkungan sekitar,” pungkasnya.
Dengan pembekalan yang diberikan, pemerintah daerah berharap ketiganya bisa menjadi contoh nyata generasi muda yang berintegritas, berjiwa nasionalis, dan bertanggung jawab di tengah masyarakat. (Ipung)