GTK Pesisir Barat Gaungkan Literasi dan Numerasi Bermutu Festival Kreasi 2025

Lampungjaya.news, Bandar Lampung – Komunitas GTK Kabupaten Pesisir Barat tampil dengan konsep edukatif dan sarat makna pada ajang Festival Kreasi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) 2025 di Graha Mandala, Bandar Lampung. Sabtu, (08/11/2025).

Mengusung tema “Literasi dan Numerasi Pendidikan Bermutu”, yang mencerminkan fokus daerah tersebut dalam meningkatkan kompetensi dasar peserta didik.

Ketua Tim Komunitas GTK Kabupaten Pesisir Barat, Prihantoro, mengatakan bahwa tema tersebut merupakan cerminan dari berbagai program yang telah dilaksanakan di kabupaten berjuluk Negeri Para Sai Batin dan Ulama.

“Kami fokus pada peningkatan literasi dan numerasi murid. Salah satunya melalui pembentukan kelompok kerja guru yang secara rutin meningkatkan kompetensi guru dalam bidang tersebut,” ujar Prihantoro.

Selain itu, lanjutnya, Pesisir Barat juga melaksanakan kelompok kerja transisi PAUD ke SD yang menyenangkan dengan pendekatan parenting. Program ini menyasar para orang tua agar memahami bahwa anak usia dini tidak harus bisa membaca dan menulis sebelum masuk sekolah dasar,

Banyak orang tua menuntut anak usia dini untuk sudah bisa baca tulis, padahal itu keliru. Anak PAUD cukup disiapkan mental, emosional, dan kemandiriannya dulu. Kita ingin menyamakan persepsi agar pendidikan anak usia dini lebih menyenangkan dan sesuai tahapannya,” jelasnya.

Fokus pada Kompetensi Kepala Sekolah dan Guru Penggerak Prihantoro menambahkan, peningkatan kompetensi juga dilakukan bagi para kepala sekolah melalui kegiatan manajerial dan perencanaan program di satuan pendidikan.

“Kami berharap kepala sekolah mampu menyusun program yang berdampak positif bagi murid. Fokus utama kami tetap bagaimana nilai literasi dan numerasi di sekolah bisa meningkat,” ungkapnya.

Upaya tersebut, menurutnya, sudah menunjukkan hasil positif.“Alhamdulillah, dari proses yang kami jalankan, nilai literasi dan numerasi di Kabupaten Pesisir Barat tahun ini sudah mengalami peningkatan yang signifikan,” katanya dengan penuh semangat.

Pamerkan Karya Budaya dan Kreativitas SiswaPada stand Kabupaten Pesisir Barat di Festival Kreasi GTK 2025, pengunjung disuguhkan beragam hasil karya siswa yang mengangkat nilai budaya lokal.Di antaranya, karya batik tulis dan ikat celup dari siswa SD, hingga tapis dan karya tulis kreatif dari siswa SMP.

“Kami guru hanya memotivasi dan memfasilitasi anak-anak agar bisa mengembangkan kreativitasnya. Semua karya yang dipamerkan adalah hasil tangan mereka sendiri,” tutur Prihantoro.

Selain batik dan tapis, stand Pesisir Barat juga menampilkan hasil ekstrakurikuler membuat alat-alat tradisional Lampung seperti siger dan tas khas daerah.

Promosi Wisata : Pantai Tanjung Setia dan Desa Wisata Bumi Lebu Tak hanya menonjolkan sektor pendidikan, GTK Pesisir Barat juga memanfaatkan momentum festival ini untuk memperkenalkan potensi wisata daerahnya.

Salah satu ikon yang dihadirkan adalah papan selancar (surfing board) yang melambangkan keindahan Pantai Tanjung Setia, destinasi wisata unggulan yang sudah dikenal hingga mancanegara.

“Tanjung Setia merupakan lokasi event surfing internasional setiap tahun. Wisatawan datang bukan hanya menikmati ombak, tapi juga pesona alam dan kuliner khas pesisir,” jelas Prihantoro.

Selain pantai, Pesisir Barat juga memiliki Desa Wisata Bumi Lebu yang mengangkat kearifan lokal seperti aktivitas menyadap damar, tarian adat, hingga kegiatan outbond.

“Ketika wisatawan datang, kami arahkan ke Bumi Lebu agar bisa merasakan langsung kehidupan dan budaya masyarakat tradisional Pesisir Barat,” tambahnya.

Dengan perpaduan antara pendidikan bermutu, budaya, dan pariwisata, Komunitas GTK Kabupaten Pesisir Barat sukses menampilkan jati diri daerah yang kreatif, berkarakter, dan berdaya saing di ajang Festival Kreasi GTK 2025. (Ipung)