Alm Edward Antony ; "Kunci harmonis bisa menempatkan diri masing-masing dan tau diri".
Spread the love

Lampungjaya.news, – Membuka cerita lama yang disampaikan oleh Almarhum Edward Antony ketika dirinya masuk di bursa pencalonan bersama Raden Adipati Surya untuk membangun Way Kanan hingga menjabat Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Way Kanan.

Kata kuncinya, menurut Almarhum Edward Antony sangatlah simpel dan tidak perlu mengada-ada dan itu akan berjalan apa adanya.

“Kometmen kami saat itu, ketika akan maju di bursa pencalonan untuk menjabat Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Way Kanan, cukup sederhana ya itu bisa menempatkan diri masing-masing dan tau diri,” ujar Alm Edward Antony.

Almarhum menceritakan, kiprahnya dalam mengabdikan diri kepada masyarakat melalui jalur birokrat yang semuanya dimulai dari titik nol. Karena keadaan dan keterbatasan kedua orang tuanya.

“Yang pasti saya memulainya bukan dari orang enak, orang tua saya adalah seorang pegawai negeri, golongan IV pangkat rendah, dia pensiun di Dinas Perikanan, jadi untuk bercerita seperti ini saya sedih karena sampai bapak saya pensiun tidak punya rumah.

Setelah bapak pensiun baru dapat kereditan rumah di Metro, karena itulah yang menjadi salah satu motivasi saya,” katanya memulai cerita tentang kisah dirinya.

Dikala itu, menurutnya, sampai orang tuanya pensiun mereka sering berpindah-pindah tempat tinggal. Lalu karena kasian dengan kedua orang tuanya beliau memulai sesuatu usaha kecil dengan berjualan.

“Saya dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP) berdagang. Ya saya jualan es balon, awalnya berjualan itu hanya untuk senang-senang hingga pada akhirnya saya bisa membantu orang tua,” ujarnya.

Motivasi lain, karena kedua orang tuanya memang tipe pejuang dan pekerja keras, dan sang ibunya pun turut membantu sang ayahnya, lanjut dia.

“Saya lahir di Muara Enim, Sumatera Selatan dan besar di Metro, Lampung,” ungkapnya.

Ceritanya, sekitar satu bulan setelah dirinya lahir, orang tuanya pindah ke Lampung dan dibesarkan di Lampung.

Seingat dirinya, pada saat dirinya masih kecil dia sekolahnya antara TK dan SD, karena sehari dia diantarkan untuk mengikuti pelajar di TK dan sehari kemudian diantar untuk mengikuti pembelajaran di SD. Karena saat itu ada yang bertanya, “Kamu sekolahnya dimana? Kamu itu SD, makanya saya SD.

Lalu di tahun ke lima atau ke enam semasa sekolah dasar (SD) itu mereka pindah ke Lampung Tengah. “Di tahun ke lima apa ke enam saya pindah ke Bandar Jaya, kemudian SMP di Poncowati, SMK (SMEA) di Poncowati, kemudian menyelesaikan SMK di Metro.

Almarhum menuturkan, dirinya juga sempat bekerja sebagai staf di bagian Tata Usaha di salah satu SMP di Kota Metro, kemudian menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari pangkat golongan 2A pada tahun 1980.

Setelah bekerja itulah lalu dia sembari melanjutkan pendidikan S1 sampai selesai S3 dan menjadi dosen. Sarjana Muda dulu, setelah itu melanjutkan lagi ke S1 kemudian lanjut ke S2, sampai ke Doktor.

“Sarjana muda sama S1 saya pendidikan, kemudian S2 di manajemen keuangan, dan S3 saya di pemerintahan, jadi tidak ketemu ini,” ujarnya kala itu disertai gelegak tawa.

Waktu mengabdikan diri sebagai abdi negera sebagai pegawai negeri sipil (PNS), lanjutnya, dari tahun 1980 sampai dengan 2015 dan itu murni sebagai Pegawai Negeri, kemudian mengajukan pensiun dini, yang saat itu jika dilanjutkan masih ada waktu sekitar tiga tahun lagi untuk mengabdikan dirinya sebagai pegawai. Hal itu mengacu pada Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014.

Alasan mengajukan pengunduran diri, kata Almarhum Edward Antony, dasar pertama karena diajak oleh Raden Adipati Surya (Bupati) untuk masuk di dunia politik dan masuk di bursa pencalonan sebagai Wakil Bupati Way Kanan.

Sebelumnya, diceritakannya, pada saat selesai S2 dia juga sempat menjadi dosen di sekolah tinggi hukum di Muhammadiyah Kotabumi, itu berjalan sekitar tiga tahun dan tidak dilanjutkan karena dirinya sudah banyak beraktifitas di Way Kanan.

Lalu setelah selesai S3 dia sempat mengajar di Universitas Baturaja, dan mengajar S2 di Unila, dan sempat aktif juga mengajar disejumlah universitas yang ada di Kota Bandar Lampung.

Pada saat itu ketika akan melakukan uji terhadap mahasiswa dirinya menceritakan pasti meminta izin kepada pimpinannya (Bupati), “Pak saya mohon izin mau uji mahasiswa,” ujarnya, menerangkan keharmonisan antara pimpinan dengan bawahan selaku Bupati dan Wakil Bupati karena kata kunci keharmonisan.

“Saya ingin sampaikan kepada semua, pertama saya ini orang birokrat murni, artinya kalau orang birokrat ini apa yang diperintahkan atasan itu yang harus dikerjakan.

Lalu yang kedua ada filosofi hidup, kalau kita jadi bawahan itu kalaupun kita pintar, kalaupun kita cerdas jangan menggurui, kalaupun kita bisa cepat seperti berlari misalnya jangan lah mendahului,” kalimat pesan dan motivasi dari Almarhum.

Kemudian, lanjutnya, tempatkan diri kita diposisi masing-masing, jangan sampai karena kita wakil bupati semau-mau, karena saya enggak begitu, itu yang saya jaga, karena saya pegawai negeri jadi saya jaga betul.

Karena Bupatinya cuma satu, dia yang menjadi ikutan kita, enggak bisa kita semau-mau kita. Karena yang mempunyai kebijakan itu beliau bukan saya, kalau hasil kerja benar, dia yang di puji orang, begitu juga sebaliknya.

Kami berdua bisa menempatkan diri masing-masing dan tau diri. Ya kalau sudah sama-sama tau, ya bupatinya tau kondisi wakilnya, wakil tau siapa bupatinya. Ya Alhamdulillah keharmonisan itu akan terjalanin dan terjaga,” paparnya.

Keterbukaan diantara keduanya juga menjadi pemersatu Raden Adipati Surya dengan Alm Edward Antony, itu bisa dilihat oleh kalayak ramai, seperti yang dituangkan oleh Raden Adipati Surya di laman Medsosnya.

“Upsss….!!!! maaf ya Bro Wakil saya harus berkata jujur tidak akan mungkin bapak bisa jd pilot Heli Apache bisa gak terbang tuh Heli, biar kan mereka aja, bapak cukup jd wakil bupati saya saja hikhik “percakapan dg Pak Wakil yang ngotot ingin menerbangkan Heli Apache” tulis Raden Adipati Surya.

Sebelumnya, kalimat kasih sayang juga telah Bupati Way Kanan itu curahkan teruntuk Wakil Bupati (Alm) Edward Antony.

Saya sayang sama Pak Edward tapi sy yakin Allah lebih sayang beliau…
Saya Cinta dg Pak Edward tp saya tau Allah lebih Cinta beliau….
Innalilahi wainna illaihi roji’un telah wafat orang tua kami, sahabat kami, saudara kami, pemimpin Way Kanan, Bpk Dr. Edward Antony bin Bastoni minggu 16/8/2020 pukul 4.30. Demi Allah saya bersaksi beliau orang yang baik. Tak terhitung berapa bnyk jasa mu untuk Kabupaten Way Kanan, semoga Husnul Khotimah, diampuni segala dosa mu, diterima segala amal ibadah mu, kami yg kau tinggalkan diberikan ketabahan dan semoga kau ditempatkan di Surga nya Allah SWT aamiin.
Selamat jalan Ayahanda Edward Antony dirimu selalu di hati…. (Red)