
Lampungjaya.news, Bandar Lampung – Anggota Komisi V DPRD Lampung Deni Ribowo mengaku cukup kesal dengan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM).
Terutama, setelah viralnya kabar mengenai penelantaran pasien hingga akhirnya meninggal dunia.
Deni Ribowo bahkan menyebut RSUDAM dengan sebutan ‘sontoloyo’.
“Memang sontoloyo! Apa maunya mereka (RSUDAM) kami siapkan, tapi mereka pelayanannya begitu (ke masyarakat),” ketus politisi Partai Demokrat tersebut, Selasa (11/2/2020).
“Kami sudah ingatkan berkali-kali saat sidak, agar pelayanan terus ditingkatkan, malah sekarang ada kejadian ini (pasien ditelantarkan hingga meninggal dunia),” tegas Deni Ribowo.
Deni Ribowo menyebut, kejadian tersebut jelas sangat mencoreng nama baik Pemerintah Provinsi Lampung dan DPRD Lampung.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPRD Lampung lainnya Apriliati menambahkan, akan segera memanggil pihak RSUDAM untuk mencari tahu kebenaran kabar yang menghebohkan jagat maya tersebut.
“Kami di Komisi V sudah membahas hal tersebut dan saya mengusulkan kepada Komisi V untuk menyikapi masalah ini dengan memanggil pihak RSUDAM dalam rapat dengar pendapat di ruang komisi besar Kamis (13/2/2020),” kata Apriliati saat ditemui di Ruang Fraksi PDIP DPRD Lampung, Selasa (11/2/2020).
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Lampung ini juga mengaku sangat menyayangkan atas kejadian tersebut.
Menurut Apriliati, kejadian tersebut terjadi hanya dalam hitungan hari setelah Komisi V melakukan sidak ke RSUDAM.
“Lagi-lagi saya sampaikan, ini masalah nyawa manusia, maka, kami akan minta keterangan RSUDAM. Kalau sampai benar terbukti ada kelalaian atau pasien tidak dilayani dan sampai meninggal dunia, negara kita kan negara hukum, maka bisa dipidana, karena kelalaian,” tegas Apriliati.
(Jepri AS)