Lampungjaya.news, Pesawaran – Bupati Dendi Ramadhona dan Kapolres AKBP Popon Ardianto Sunggoro ikuti simulasi pemulsaran dan pemakaman jenazah covid-19 yang dilangsungkan di Halaman Mapolres Pesawaran, Selasa (28/04/2020).
Kegiatan tersebut melibatkan petugas medis, petugas kepolisian dan TNI lalu petugas BPBD serta petugas pemakaman yang terlatih dari komponen masyarakat Bumi Andan Jejama.
Kapolres Pesawaran AKBP Popon Ardianto Sunggoro mengatakan bahwa kegiatan simulasi tersebut dilakukan guna memberikan pemahaman dan mengedukasi kepada masyarakat tentang bagaimana mengurus jenazah virus covid-19.
“Ya, kita simulasi mulai dari penanganan jenazah covid-19 dirumahnya atau dimana ia ditemukan telah meninggal dunia.
Lalu, petugas melakukan olah TKP dan mengidentifikasi setelah sebelumnya dilakukan penyemprotan disinfektan kepada jenazah dan dilingkungannya,” kata dia.
Diterangkan, setelah disemprotkan cairan disinfektan kemudian dilakukan pemeriksaan pada urat nadi guna memastikan apakah sudah meninggal atau belum.
“Petugas melakukan identifikasi, kemudian dilakukan penanganan protokol kesehatan dan dibawa ke rumah sakit untuk selanjutnya dilakukan pemulsaran hingga dimasukan kedalam peti jenazah,” terang dia.
Selain penanganan ketat protokol kesehatan pada jenazah, juga saat dilakukan pemakaman diliang lahat pun dilakukan dengan tetap memperhatikan standar operasional kesehatan yang ditentukan.
“Jenazah dibungkus plastik lalu dibungkus kain kafan, dibungkus plastik dan dimasukan ke peti jenazah yang pada setiap tahapan dilakukan penyemprotan disinfektan hingga enam kali. Insha Allah aman semua sampai kepemakaman,” tutur dia.
Popon juga menegaskan, meski simulasi tersebut dilakukan sedikit terlambat karena faktanya di Kabupaten Pesawaran sendiri sudah memakamkan dua jenazah terkonfirmasi covid-19.
“Kepada masyarakat kita menghimbau jangan takut dan orang yang positif covid-19 bukanlah suatu aib yang harus malu menanggungnya. Justru,hal tersebut menjadi tanggungjawab kita semua untuk dapat sama-sama mencegah dan menanganinya,” tegas dia.
Melengkapinya, Bupati Dendi Ramadhona mengatakan bahwa kegiatan simulasi pengurusan jenazah covid-19 merupakan edukasi masyarakat yang harus diketahuinya.
“Simulasi ini penting, agar masyarakat mengetahui bagaimana menangani jenazah covid-19 hingga kepemakaman. Orang-orang ini harus terlatih dan dibekali pengetahuan sesuai SOP protokol kesehatan,sehingga aman.pungkasnya (Budy)