Dinas Kesehatan : Masker tak Efektif Tangkal Corona
Spread the love

Lampungjaya.news, Kotabumi – Kemunculan kasus virus corona (Covid-19) di Tanah Air membuat masyarakat menyoroti sisi pencegahannya, salah satunya dengan penggunaan masker wajah. Akibatnya masker jadi barang buruan, hingga terjadi fenomena kelangkaan masker yang terjadi hampir diseluruh daerah di Indonesia.

Padahal, memakai masker untuk mencegah tertular wabah Covid-19 bukanlah cara yang tepat untuk dilakukan.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Lampung Utara (Lampura), dr. Maya Metissa menilai, berdasarkan situasi di Indonesia sejauh ini, orang yang sehat sebenarnya tidak perlu menggunakan masker. Walaupun penggunaan masker memang efektif untuk mencegah penularan jika digunakan pada situasi yang tepat.

“Bagi orang yang kondisi tubuhnya sehat tidak perlu memakai masker. Aman-aman saja kok bagi seseorang untuk tidak mengenakan masker jenis apapun. Jadi untuk apa panik dengan memborong masker,” kata Maya Metissa di ruang kerjanya, Kamis (05/03).

Lebih lanjut, ia menyarankan sebaiknya orang sakitlah yang memakai masker itu dikarenakan, penggunaan masker wajah bagi orang sakit berfungsi sebagai pencegah agar cairan dari tubuh, seperti pada saat batuk dan bersin, tidak menyebar ke orang lain.

“Sekali lagi perlu di luruskan bahwa masker digunakan oleh mereka yang sakit, seperti saat terkena flu dan batuk agar saat batuk, pilek dan bersin-bersin percikan air liur yang keluar deri mulut dan hidung tidak mengenai ke orang lain, sehingga tidak terjadi penularan virus ke orang lain,”  ujar Kadiskes.

Maya juga mengakui jika persediaan masker wajah di apotik dan toko obat di lampura masih tersedia meski mulai menipis. Namun ia memastikan bahwa stok masker di Dinas Kesehatan Lampura masih tersedia.

“Persediaan masker di apotik-apotik masih tersedia walaupun mulai menipis. Tapi stok di gudang kita (Diskes) masih tersedia,” ujarnya, seraya menghimbau agar apotik dan toko obat tidak menjual maker dengan harga diatas ketentuan.

Dijelaskannya juga bahwa penyebaran virus corona adalah melalui percikan cairan tubuh yakni air liur (droplet infection). Artinya virus ke luar dari tubuh penderita (saluran napas) lewat percikan ludah sewaktu batuk, bersin dan bercakap-cakap. Ini serupa dengan penularan basil TBC yang juga lewat cipratan liur dari mulut dan hidung penderita.

“Penularan virus corona adalah droplet infection, yakni melalui percikan cairan tubuh yang keluar saat penderita mengalami batuk, pilek dan bersin. Jadi beda dengan air borne disease yang penularannya melalui udara,” jelas Maya.

Sebagai pencegahan, Kadiskes meminta masyarakat untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh. Selain, tetap menjalankan dan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas).

“Cara  yang bisa dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh adalah menerapkan pola hidup sehat. Rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan yang bernutrisi, seperti buah-buahan dan sayuran. Kemudian menjaga prilaku hidup bersih dengan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir,” pungkasnya. (AND)