Lampungjaya.net, Way Kanan – Melalui tema Reformasi Total Koperasi di Era Revolusi Industri 4.0 menjadi sebuah tantangan baru yang dihadapi oleh dunia perkoperasian kita, tidak hanya sekedar mengubah cara bisnis dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi melainkan menyangkut persoalan mindset serta perubahan dalam sistem tata kelola. Perlu disadari pula bahwa Koperasi Indonesia harus memiliki kesiapan dan bekar sumber daya yang handal didasari oleh tekad untuk siap berubah dalam mensikapi tentangan kekinian, tentunya hal tersebut sejalan dengan arahan pidato Bapak Presiden Republik Indonesia pada Peringatan Hari Koperasi Nasional Ke-71 Tahun 2018 lalu.
“Dalam konteks itu, maka koperasi harus melakukan reformasi total terhadap sistem kepranataan yang sudah berjalan selama ini. Karena Reformasi total yang telah dijalankan dalam rentang waktu lima tahun terakhir ini, pada dasarnya mendorong koperasi untuk dapat beradaptasi dan bertransformasi dalam menghadapi lingkungan yang senantiasa berjalan dinamis. Insan koperasi juga disiapkan untuk mempunyai kreativitas dan inovasi yang tinggi untuk menata organisasi dan strategi bisnisnya. Untuk itu koperasi sudah saatnya memanfaatkan teknologi digital dengan menggunakan platform e-commerce, aplikasi retail on-line dan pengembangan aplikasi-aplikasi bisnis lainnya,” terang Bupati Raden Adipati Surya, saat membacakan sambutan tertulis Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia AAGN Puspayoga pada Upacara Peringatan Hari Koperasi Nasional Ke-72 Tingkat Kabupaten Way Kanan di Lapangan Pemerintah Daerah Kabupaten ini, Senin (22/07/2019).
Adipati melanjutkan Saya berharap agar gerakan koperasi dapat merangkul generasi millenial yang saat ini jumlahnya telah mencapai sepertiga dari totalitas penduduk Indonesia. Selain itu, dalam 5 Tahun ini Kementerian Koperasi dan UKM telah melaksanakan Reformasi Total koperasi yaitu dengan Reorientasi dimana merubah mindset dari orientasi pada jumlah (kuantitas) menjadi mutu (kualitas), sehingga kebijakan lebih diarahkan untuk memperkuat mutu koperasi. Selanjutnya dengan Rehabilitasi dimana telah dilakukan penguatan sistem database koperas, sehingga koperasi yang terdata hanya yang benar-benar sehat saja. Dan berdasarkan data sampai dengan bulan Juni 2019 tercatat sebanyak 126.343 unit menurun jumlah tersebut dari data yang tersedia tahun 2014 sebesar 212.570 unit.
“Selain itu melalui pengembangan dengan meninkatkan kapasitas koperasi sebagai badan usaha berbasis anggota yang sehat,kuat, mandiri dan tangguh juga sebagai salah satu dari Refrmasi Total Koperasi yang dilakukan Kemenkop. Dimana saat ini koperasi telah berhasil memasuki bursa efek, penyalur Kredit Usaha Rakyat (UKR), masuk peringkat 1 dunia pada kategori usaha Jasa lainnya, dan peringkat 94 untuk 300 koperasi Besar Dunia. Telah dibentuk cooperative incorporated yang pada tahap awal ini akan melaksanakan program Pembangunan Kawasan Bisnis Tugu Koperasi di Tasikmalaya,” terangnya.
Diketahui berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM dan BPS, tahun 2014 kontribusi koperasi terhadap pembentukan PDB Nasional sebesar 1,71 persen, dan pada tahun 2018 sudah meningkat tajam menjadi 5,1 persen. Dari hal tersebut diharapkan agar Gerakan Koperasi di Indonesia mampu menjawab tantangan jaman dan bersaing dengan pelaku ekonomi lainnya. Serta diharapkan pula seluruh insan perkoperasian dan berbagai pihak dapat mengobarkan semangat dengan menjadikan koperasi sebagai kekuatan bersama untuk memajukan pemerataan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Upacara yang juga diikuti dan dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Sekretaris Daerah Kabupaten Saipul, para Staf Ahli Bupati, para Asisten Sekda, kepala dan unsur DPRD, Isnpektorat Daerah Kabupaten, SKPD, Bagian Sekretariat Daerah Kabupaten, Instansi Vertikal, Camat Se-Kabupaten Way Kanan, Ketua Dharma Wanita Persatuan dan Organisasi Wanita Lainnya. (Indera)