Geger Penemuan Mayat Dengan Tangan Terikat dan Mulut Tertutup
Spread the love

Lampungjaya.news, Bandar Lampung – Warga di Jalan Soekarno Hatta, Komplek Pergudangan Arpin Desa Lebak Haur, Sukabumi, Bandar Lampung, digegerkan dengan penemuan mayat.

Mayat tersebut ditemukan di gubuk yang terletak di tengah ladang, Rabu 29 Januari 2020.

Saat ditemukan, kondisi jasad tanpa nyawa tersebut tangannya terikat dan mulut tertutup.

Informasi yang dihimpun lampungjaya.news, korban diketahui bernama Umin (17) warga Jawa Barat.

Jasad Umin pertama kali ditemukan oleh pamannya saat akan menengoknya.

Namun pamannya kaget mendapati ponakannya tak bernyawa dalam kondisi terikat.

Syamsuri menceritakan detik-detik ia mendapati mayat sang keponakan, awalnya ia mengecek ladang dan kambing pada Rabu (29/1/2020) sekira pukul 14.00 WIB.

“Saat saya taruh motor saya, terus lihat pintu gubuk masih tertutup,” kata Syamsuri, Rabu (29/1/2020).

Syamsuri pun berinisiatif membuka pintu.

“Saya buka sedikit, loh kakinya (keponakan) kok terikat, saya buka lagi, saya jeritin dia diam,” tutur Syamsuri.

Setelah pintu terbuka lebar, Syamsuri pun mendapati sang keponakan sudah terbujur kaku dalam kondisi tidur miring.

Spontan, Syamsuri langsung memeluk keponakannya itu.

Syamsuri mengatakan, sekujur tubuh Umin sudah kaku dan dingin.

“Tangannya sudah terikat ke belakang, saya lihat kepalanya ditutup dengan topi, pas saya buka topinya, mulutnya terlakban,” sebut Syamsuri.

Syamsuri pun mengaku langsung mencari bantuan.

“Saya minta tolong ke bawah,” tandas Syamsuri.

Pantauan Lampungjaya di lokasi kejadian, evakuasi jenazah korban cukup sulit, lantaran antara akses jalan utama berlumpur.

Jenazah korban pun dibawa menggunakan kantong jenazah dan diangkat menuju mobil ambulans yang berjarak 500 meter.

Istri Syamsuri, Suhelan mengatakan, jika Umin hidup sebatang kara semenjak ditinggal oleh ayahnya.

“Ayahnya sudah gak ngurus semenjak nikah lagi, ayahnya di Jawa, kerjaannya Umin memang angon kambing,” tuturnya sembari menahan air mata.

Kata Suhelan, Umin jarang pulang ke rumahnya, namun lebih sering kerumah kakaknya, Gatot, karena jaraknya dekat.

“Kalau ngincer kambing, kambingnya saja (diambil) jangan dia (Umin) dibunuh, dia itu gak ada yang ngurus, bapaknya sudah nikah lagi,” katanya sembari menangis.(Jepri AS)