Lampungjaya.news, Bandar Lampung – Pemerintah Provinsi Lampung serius menggarap Pembangunan Wisata Terpadu Bakauheni atau Bakauheni Harbour City, Bandara Radin Inten II serta Koperasi dan UMKM di Bumi Ruwai Jurai. Hal tersebut tindak lanjut dari kunjungan Menteri Koperasi UKM, Menteri BUMN RI, Menteri Perhubungan, dan Menteri Pariwisata di Lampung pada 25 Juli 2020 lalu.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, para Menteri mempunyai tugas yang luar biasa sibuknya namun memiliki semangat bersama-sama untuk membangun Lampung. Oleh sebab itu, sinergiritas terus dilakukan oleh semua pihak. Rencana pengembangan wisata bakauheni terus dilakukan untuk menjadi destinasi pariwisata nasional dengan tidak merubah fungsi pelabuhan penyebrangan secara modern.
“Kementerian BUMN menyarankan dipercepat pembangunannya jangan menunggu 2024. Pertimbangannya melihat potensi yang luar biasa yang menjadi daya dukung pariwisata. Tahun depan sudah bisa dinikmati beberapa tempat untuk berwisata di sekitar Menara Siger. Hari Kamis, 6 Agustus 2020, ini kita bergerak cepat, tahun ini insyallah kita kerjakan insfrastrukturnya,” katanya di Ruang Pusiban Komplek Kantor Gubernur Lampung, Selasa, 4 Agustus 2020.
Percepatan Pembangunan Wisata Terpadu Bakauheni atau Bakauheni Harbour City bersama 3 Perusahaan BUMN yakni PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (PT. ASD), PT. Indonesia Tourism Development Coporation (PT. ITDC), dan PT. Hutama Karya (PT. HK). Ia mengatakan bahwa penyebrangan dan pariwisata bisa menjadi kesatuan kemudian berdampak kepada hidupnya perekonomian kerakyatan melalui UMKM. Potensi di Lampung luar biasa maka terus didorong untuk bangkit. Ada wisata pantai, wisata laut, wisata gunung, wisata kuliner, wisata sejarah, wisata alam dan sebagainya.
“Ada 20 ribu orang hilir mudik keluar masuk Lampung dalam sehari. Kedepan wisatawan Indonesia terus didorong. Kalau kita sudah menikmatinya maka silahkan saja wisatawan luar negeri datang kesini,” katanya
Kemudian di Bandara Radin Inten II, untuk tahun depan wajib hukumnya berangkat haji bisa langsung dari Lampung. Menteri Perhubungan RI meminta untuk membangun Bandara Internasional Termegah. Ia juga mengatakan bahwa nantinya Angkasa Pura II mengatur tata kelola managemen, Perhubungan mengatur tata kelola penerbangan dan Pemerintah Provinsi Lampung menyiapkan lahannya.
“Kita diminta menyiapkan 3.000 meter untuk runway. Kemudian 115 hektar untuk bangun bandara. Harapannya tahun 2021 jamaah bisa langsung berangkat haji dan umrah dari Lampung. Kemudian terminal kargo internasional juga,” tambahnya.(Jepri A.S)