LampungJaya.Net – Kematian Sukardi (50) warga Dusun Margo Mulyo, Kampung persiapan Kali Papan Rejo, Kecamatan Negeri Agung Kabupaten Way Kanan pada hari Jum’at (26/4), menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga almarhum. Terlebih istri almarhum yang kini harus menjadi tulang punggung keluarga untuk membesarkan anak-anaknya yang masih kecil, apalagi kematian almarhum sempat viral dijadikan berita bohong (Hoax) di beberapa media sosial baik Online, FB dan WhatsApp.
Isi hoax itu sendiri mengatakan kalau Sukardi adalah kader partai politik dibunuh dikarenakan mendukung salah satu pasangan calon dari partai tertentu dan mempertahankan C1, tersebarnya berita hoax itu sangat disayangkan oleh keluarga terutama istri almarhum.
Untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat awak media mencoba menemui istri almarhum dan saksi yang saat kejadian berada di lokasi, di Dusun Margo Mulyo Kampung persiapan Kali Papan Rejo, Kecamatan Negeri Agung Kabupaten Way Kanan, Jum’at (3/5/2019).
Saat ditemui dikediamannya istri almarhum Rohayati (45), mengatakan, “Seperti mimpi pak, saya tidak manyangka bila saya akan ditinggalkan oleh suami saya secepat itu, apalagi saya sebagai istrinya tidak memiliki firasat apapun sebelumnya,” Ujarnya.
“Apalagi anak saya masih kecil dan masih membutuhkan bapaknya, saya sebagai istri serta keluarga besar almarhum menyerahkan sepenuhnya kasus pembunuhan suami saya kepada pihak kepolisian agar pelaku di hukum seberat-beratnya,” katanya lagi.
Saat ditanya mengenai keterlibatan suaminya almarhum (Sukardi) di salah satu partai tertentu, Rohayati membantah apabila almarhum terlibat atau menjadi salah satu kader partai tertentu yang sempat viral di media Online, FB dan WhatsApp.
“Itu berita gak benar semuanya bohong, pekerjaan suami saya sehari-harinya jualan somay dan ketua RT 01 Dusun Margo Mulyo, sewaktu pemilu suami ditunjuk sebagai anggota KPPS di TPS 20 Kampung persiapan Kali Papan Rejo jadi bukan anggota partai.
Sedangkan kematian suami saya tidak ada hubungannya dengan masalah partai manapun dan saya selaku istri almarhum, meminta jangan dimanfaatkan kematian suami saya untuk kepentingan tertentu dan biarkan suami saya tenang dialam sana,” pintanya.
Sementara itu saksi utama Sujari (60) yang sempat ingin di tikam oleh pelakau Supri (48) mengunakan senjata jenis badik, mengatakan.
“Hari itu Jumat sore sekitar pukul 16.30 WIB, saya di ajak pak RT (Sukardi) gotong-royong memasang tiang voli di lapangan di Dusun Margo Mulyo. Tiba-tiba, Supri datang dan marah-marah kepada saya sambil mencabut pisau jenis badik saya diam saja pak, kemudian Supri langsung menyerang pakai pisau jenis badik ke arah tubuh saya dan saya langsung menghindar.
Melihat kejadian itu Sukardi memegang kayu mencoba melerai namun Supri menyerang Sukardi, sehingga Sukardi mengalami luka tusuk di bagian dada dan terjatuh yang mengakibatkan Sukardi meninggal dunia dan kejadian itu begitu cepat” terangnya. (IN)