Jelang New Normal, Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Tinjau SOP dalam Proses KBM
Spread the love

Lampungjaya.news, Pesawaran – Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona yang juga selaku Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 bersama kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Dinas Kesehatan melakukan pengecekan dan Sosialisasi persiapan (SOP) Standar Operasional Prosedur Dalam Pelaksanaan New Normal di sekolah guna dilakukannya proses Kegiatan Balajar Mengajar (KBM)

Sekolah yang di tinjau ia lah SDN 06 Gedong Tataan di Desa Taman Sari dan SMPN 1 Pesawaran dan SMAN 1 Gedong Tataan Desa Sukaraja Kecamatan Gedong Tataan,rabu(15/07/2020)

“Saat ini kita memang masih menggunakan sistem belajar dengan virtual ataupun daring dan belum melakukan KBM dengan tatap muka, meskipun memang Kabupaten Pesawaran telah dinyatakan sebagai zona hijau penyebaran virus Covid-19 dan sudah siap melakukan KBM tatap muka.

Namun menurut Dendi belum dilaksanakannya KBM tatap muka meski sudah zona hijau,karena Pemerintah Pusat belum mencabut status Kejadian Luar Biasa (KLB) bencana non alam.

“Saya dalam hal ini, tidak ingin ambil resiko terhadap kesehatan siswa sekolah, meskipun sudah ditetapkan zona hijau, tapi secara umum negara kita masih dalam status Kejadian Luar Biasa (KLB) bencana non alam yaitu penyebaran virus Corona, maka dari itu, saya mau semua fasilitas publik harus siap dari segala hal untuk memulai aktifitasnya ditengah pandemi saat ini,” ujar dia.
Dijelaskan, Pemerintah Daerah (Pemda) khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesawaran telah menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang KBM disekolah.

“Kita telah bahas bersama sesuai arahan Pemerintah Pusat untuk pembatasan kegiatan diluar rumah, makanya kita persiapkan untuk sistem belajar dengan dua shift, yaitu pagi dan siang hari dengan intensitas waktu belajar yang akan disesuaikan yaitu hanya 3,5 jam pada setiap shift-nya,” ucap dia.

“Hal ini juga untuk mengintensifkan KBM, karena memang ada pembatasan dalam ruang kelas, makanya dalam satu kelas akan kita bagi menjadi dua shift, yang tadinya satu kelas bisa menampung 30 orang akan kita bagi dua menjadi 15 orang setiap kelasnya,” imbuhnya.
Selain itu, ia juga meminta kepada pihak sekolah untuk menambah SDM untuk menerapkan protokol Kesehatan disekolah.

“Saya juga minta kepada sekolah harus mempersiapkan petugas yang melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap setiap siswa, misalnya dengan melakukan pemeriksaan suhu tubuh di pintu masuk sekolah, serta menghimbau para murid agar mau menggunakan masker dan mencuci tangan dengan sabun, karena memang saya akan siapkan SOP yang baku bahwa di kawasan sekolah merupakan kawasan wajib menggunakan masker,” tutur dia.

Dikesempatan tersebut, para dewan guru juga dihimbau untuk bisa mengedukasi siswanya tentang penanggulangan Covid-19.
“Guru juga harus bisa memberikan pemahaman kepada murid tentang protokol kesehatan, jadi bukan hanya pendidikan formal saja yang diberikan. Dan yang paling penting guru juga harus memperhatikan kondisi kesehatan para siswanya, jika ada yang mengeluhkan gejala sakit bisa langsung diizinkan untuk libur dirumah,” ucapnya.

“Dan dari hasil pantauan yang kami lakukan, sejauh ini pihak sekolah sudah mulai memenuhi fasilitas, sarana dan prasarana pendukung ditengah pandemi Covid-19, mulai dari pintu gerbang sekolah hingga masuk kedalam ruangan,” tegas dia.(budy)