
Lampungjaya.news, Kotabumi – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang-gadang sebagai terobosan besar pemerintah untuk mengurangi beban keluarga miskin dan meningkatkan kualitas gizi generasi muda, kini dihadapkan pada pertanyaan serius tentang keselamatan para pelajar.
Kasus dugaan keracunan makanan di beberapa daerah, termasuk di SMAN 4 Kotabumi, menimbulkan kekhawatiran tentang pengawasan dan pengelolaan program tersebut. Insiden ini tentu menuai kekhawatiran di kalangan orang tua dan pelajar.
Dewan Penasehat Laskar Merah Putih (LMP) Lampung Utara, Fadri Eka Saputra, mengkritik keras lemahnya pengawasan dan pengelolaan MBG.
“Persoalan ini butuh perhatian serius. Ini menyangkut tentang kesehatan, keselamatan pelajar. Bila fatal dapat mengakibatkan hilangnya nyawa,” ucap Fadri saat memberikan keterangan pada team media DPC PWRI Lampura. Selasa (30/9/2025)
Menurut Fadri, pemerintah perlu memastikan bahwa program ini tidak hanya bermanfaat, tetapi juga aman bagi para penerima manfaat.
Dalam kasus dugaan keracunan ini, Satuan Pengawasan Pemerintah (SPPG) dinilai memiliki peran penting dalam mengawasi pelaksanaan program MBG. SPPG harus bertanggung jawab penuh atas kegagalan pengawasan yang menyebabkan kasus keracunan di SMAN 4 dapat terjadi.
“Apakah SPPG telah menjalankan fungsinya dengan baik? Pertanyaan ini perlu dijawab untuk memastikan bahwa program MBG dapat berjalan dengan efektif dan aman,” cetusnya.
Fadri menambahkan, Para orang tua siswa tentu menuntut pemerintah segera bertanggung jawab dan mengambil langkah-langkah konkret untuk mencegah kasus serupa di masa mendatang.
Pemerintah harus memastikan bahwa program MBG tidak hanya memberikan manfaat, tetapi juga aman dan sehat bagi para penerima manfaat.
Selain itu, pihak terkait juga harus segera mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki sistem pengawasan dan pengelolaan MBG guna mencegah kasus keracunan serupa di masa depan.
Dengan demikian, program MBG dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.
Diketahui, Hasil kunjungan LMP kesekolah, pihak sekolah menyebut berjumlah 50 siswa SMAN 4 Kotabumi terindikasi keracunan setelah menyantap makanan bergizi gratis yang disediakan oleh pemerintah.
Selain itu, 2 siswa dari SMAN 3 Kotabumi juga terindikasi keracunan. Saat ini korban sedang dirawat di Rumah Sakit setempat.
Sampai berita ini dipublis, team media yang tergabung dalam wadah organisasi PWRI belum dapat mengkonfirmasi pihak pihak terkait khususnya SPPG. (Davi/Rd)