
Lampungjaya.news, Liwa – Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus menjelaskan alasan perayaan Hari Ulang Tahun (Hut) ke-34 Lampung Barat yang jatuh pada 24 September mendatang dilakukan di empat Kecamatan diantaranya agar dapat melibatkan partisipasi tinggi dari lapisan masyarakat.
Harapan itu disampaikan Parosil Mabsus saat memimpin langsung rapat penetapan persiapan Hut Lampung Barat tahun 2025 di Aula Kagungan Setdakab, Senin (01/09/2025).
Seperti diketahui, perayaan Hut Lampung Barat ke-34 rencananya akan dilakukan di Kecamatan Balik Bukit, Belalau, Way Tenong dan Sumber Jaya.
Berdasarkan hasil rapat, rencananya pelaksanaan ziarah makam, Paripurna dan pengajian akbar akan berlangsung di Kecamatan Balik Bukit. Lalu Pawai Budaya, Nyambai dan Sekura Cakak Buah akan berlangsung di lapangan Tanjung Menang Kecamatan Belalau.
Kemudian, jalan sehat, penyampaian bantuan kepada ibu hamil dan lansia serta lomba nasi tumpeng akan berlangsung di Kecamatan Sumber Jaya tepatnya Tugu Sukarno dan Gedung Sukarno.
Sebagai puncak perayaan, upacara akan berlangsung di Lapangan Sanayuda yang kemudian dilanjutkan dengan rangkaian donor darah.
Bupati Lampung Barat menjelaskan, pihaknya sengaja melakukan perayaan Hut Lampung Barat tahun ini dipusatkan di empat titik.
“Sengaja pak Bupati meminta untuk perayaan Hut Lampung Barat tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya, dilakukan di empat titik. Saya ingin melibatkan partisipasi tinggi dari lapisan masyarakat,” tuturnya.
“Biar bisa dirasakan langsung oleh lapisan masyarakat, bahwa Lampung Barat ini milik kita bersama,” sambungnya.
Bupati dua priode itu juga berharap perayaan Hut Lampung Barat kali ini dapat menjadi ajang untuk menjaga, melestarikan dan menggali adat budaya.
“Jangan pernah membatas-batasi peserta dalam semua rangkaian, biar semua lapisan masyarakat dapat merakan langsung kemeriahan dari peringatan hari jadi Kabupaten Lampung Barat,” ujarnya.
Bahkan, Parosil Mabsus menginginkan peringatan Hut Lampung Barat ke-34 ini lebih didominasi oleh lapisan masyarakat dan pemangku adat. Baik adat Lampung, Semendo, Jawa, Sunda dan Batak lain-lain.
“Bukan hanya pemangku adat Lampung saja, namun seluruh pemangku adat dari masing-masing suku yang ada di Lampung Barat,” tutupnya. (Ipung)