Lampungjaya.news, Tanggamus – Menyikapi bencana banjir yang kerap terjadi di Kabupaten Tanggamus, Pemerintah Provinsi Lampung mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Penanggulangan Banjir di Kabupaten Tanggamus dengan Tiga Kabupaten dan sejumlah instansi terkait, di Ruang Rapat Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Provinsi Lampung, Kamis (13/11/2020).
FGD dibuka oleh Asisten Bidang Pembangunan Pemprov Lampung Taufik Hidayat, mewakili Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. Dengan dihadiri sejumlah pejabat Pemprov Lampung, diantaranya Kepala Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Budi Dharmawan, Kepala Dinas Kehutanan, Kepala Bappeda serta Kepala BPBD.
Sementara dari Kabupaten Tanggamus dihadiri oleh Sekretaris Daerah Hamid H Lubis, Kepala Bappelitbangda Hendra Wijaya Mega, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gilas Kurniawan, Kepala Dinas PUPR Riswanda Djunaidi, Kepala Dinas Kominfo Sabaruddin, dan Direktur PLTA Semaka.
Turut hadir perwakilan dari Kabupaten Pesisir Barat dan Kabupaten Lampung Barat, serta dari Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Lampung, TNBBS dan Balai Pengelolaan Jalan Nasional (BPJN) Kementerian PU.
Asisten II Taufik Hidayat, dalam sambutannya berharap melalui FGD yang dilakukan akan mengaktifkan kembali adanya kajian terhadap permasalahan yang ada, yang kemudian bisa menghasilkan bagaimana pola penanganan bencana.
Menurutnya selama ini di wilayah sungai Semaka sudah ada evaluasi penanganannya, namun masih secara parsial dan insidentil ketika terjadi bencana.
Untuk itu dirinya berharap kedepan terdapat program yang dilaksanakan, baik oleh Pemerintah Pusat, Pemprov Lampung maupun Kabupaten, dengan melibatkan pihak swasta, yang mampu menyelesaikan permasalahan secara menyeluruh.
“Kedepan bagaimana kita untuk melakukan kegiatan disitu, sambil melakukan proteksi terhadap tanggul dan sebagainya. Kita coba masukkan, bagaimana sinergi kita dengan Kabupaten juga Kabupaten dengan Provinsi bisa berjalan,” pungkasnya.
Sementara Sekdakab Hamid Heriansyah Lubis dalam paparannya menerangkan bahwa FGD ini merupakan titik awal atas upaya yang dilakukan secara menyeluruh menyikapi bencana banjir yang kerap terjadi di Kabupaten Tanggamus.
Lubis menerangkan, pada tahun 2020 ini sudah tiga kali Kabupaten Tanggamus dilanda banjir, yakni pada bulan Januari, bulan Agustus dan bulan Oktober.
Lubis berharap, FGD ini merupakan awal dari upaya yang lebih besar, atas segala permasalahan dalam penanggulangan bencana banjir di Kabupaten Tanggamus secara menyeluruh.
“Sesuai dengan kebijakan Bupati Tanggamus Hj Dewi Handajani, yang tertuang dalam Program 55 Aksi. Agar bagaimana musibah banjir, khususnya wilayah Barat tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Dirinya juga berharap dari pihak Kementerian memberikan kebijakan mengenai banjir di Kabupaten Tanggamus. Agar kemudian dalam waktu dekat dapat melakukan FGD yang lebih besar lagi, sehingga akan ada komitmen bersama ditingkat nasional, agar banjir di Kabupaten Tanggamus dapat ditangani secara menyeluruh, tidak hanya oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten saja, tetapi juga ditingkat Kementerian.
“Oleh karena itu, mohon doa restunya dari masyarakat, agar upaya-upaya ini, dimulai hasil FGD, sampai nanti adanya kajian-kajian dan komitmen dalam pelaksanaannya. Sekali lagi adalah bagaimana banjir yang terjadi secara rutin di Kabupaten Tanggamus, minimal berkurang dari tahun ke tahun,” ujar Lubis.
Lubis juga menyatakan, jika kedepan akan digelar FGD lebih lanjut, Pemkab Tanggamus siap untuk menjadi tuan rumah, agar permasalahan banjir di Kabupaten Tanggamus dapat segera diselesaikan.
“Kami mohon Pemerintah Provinsi, untuk memfasilitasi para pesertanya. Karena kami menganggap akan menjadi beda kalau yang hadir dari Kementerian. Atas kedekatan dan komunikasi yang baik dari Pak Gubernur, ini akan menjadi beda keputusannya nanti.”
“Semoga apa yang menjadi agenda dari FGD pada hari ini, lebih mengerucut menyelesaikan masalah kedepan,” pungkasnya.
Selanjutnya Kepala Dinas PSDA Lampung, Budi Darmawan, mengakui bahwa permasalahan banjir di wilayah Semaka, merupakan kewenangan Provinsi Lampung. Budi juga menerangkan sejumlah upaya yang telah dan akan dilakukan pihaknya, guna mengatasi permasalahan banjir di Kabupaten Tanggamus.
“Mudah-mudahan penanganan permasalahan, baik tanggul sungai, tanggul penguat tebing, dan perbaikan infrastruktur jalan lintas barat dan infrastruktur jalan poros ini bisa terlaksana dari hulu Lampung Barat sampai ke Semaka.”
“Bila sudah dipasang tanggul dipinggir aliran sungai, kalau bisa kita tanam secepatnya untuk jangka pendek dan jangka panjang seperti tanaman kemiri dan alpokat, sehingga masyarakat juga bisa sejahtera, karena ada manfaatnya,” terang Budi. (*/Rizal)