
Lampungjaya.news, Liwa – Alhamdulilah tahun ini produksi kopi Robusta lebih baik dibandingkan tahun 2019 yang lalu, Disamping itu juga kesadaran petani kopi dan masyarakat Lampung Barat untuk melakukan petik merah juga semakin Bertambah dan Pemahaman petani kopi tentang perlunya menjaga mutu juga ditunjukkan dengan menjemur hasil panen kopi dengan terpal,atau tikar dan semakin rendahnya persentase masyarakat petani kopi dengan penjemuran di atas tanah tanpa alas.sabtu(18/07/2020).
Walaupun masih di tengah kondisi pandemi Covid 19 yang belum menunjukkan tanda — tanda akan berakhir para petani kopi tetap bersemangat, walaupun harga yang belum berpihak kepada mereka. Harga basis di tingkat eksportir masih berkisar antara 20.000-22.000, sementara rendemen kopi yang dijual berkisar 70-80 persen. Artinya harga di tingkat petani masih berada pada level Rp, 17.000. Per kg,
Pemerintah Daerah melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan Agustanto Basmar mengatakan iya akan terus berupaya bagaimana mengejar produktifitas kopi di tingkat petani agar mencapai 2 Ton Per Ha per Tahun.
Langkah ini tidak mudah, berbagai program kami luncurkan untuk menjawab berbagai persoalan yang ada dari on farma (hulu) sampai off farm (hilir). Kami yakin ini bukanlah mimpi, dan dukungan rekan – rekan eksportir, petani milenial, lembaga – lembaga penelitian, lembaga pelatihan profesional sangat kami tunggu.
Tidak ada kata lain untuk mensejahterakan petani pekebun kopi kecuali meningkatkan produksi dan mutu. dan Insya Allah harga akan mengikuti dari belakang.ungkapnya,(Ipung)