Lampungjaya.news, Taiwan – Ribuan jamaah Pekerja Migran Indonesia (PMI) di seluruh Taiwan menghadiri pengajian akbar dalam rangka Hari lahir Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) ranting Changhua yang ke – 7 bersama Gus Iqdam dan Habib Ahmad El Hadar. Minggu, (14/01/2024).
Kegiatan tersebut menurut ketua panitia pelaksana Raden Wahyudi menjelaskan, bahwa berdasarkan dari data bus yang masuk dalam daftar panitia tercatat ada 127 bus dari seluruh penjuru Taiwan mengantarkan jamaah dan panitia menyediakan 4 bus gratis dari stasiun changhua menuju lokasi.
“Alhamdulillah kegiatan berjalan dengan lancar dan acara kemarin sangat memberikan dampak luar biasa diantaranya berupa berkah rezeki bagi saudara-saudara kita yang membuka stand yang berjumlah 89 bazar karena banyak jamaah yang hadir sehingga dagangannya banyak yg terjual,” ujarnya.
“Keberkahan juga dirasakan oleh saudara kita penduduk Taiwan diantaranya dirasakan oleh para pengemudi taxsi Taiwan yang semua taxsi diarea stasiun Changhua bisa beberapa kali mengantarkan jamaah serta banyak penginapan dan hotel yang penuh menjelang hari pelaksanaan,” ungkapnya penuh semangat.
Sementara itu Robert Tri Sasongko Ketua PCINU Taiwan Ranting Changhua mengatakan bahwa pihaknya mengucapkan permohonan maaf dan ribuan terimakasih atas partisipasi seluruh jamaah yang hadir dalam mensukseskan acara tersebut.
“Peringatan Hari Lahir ke 7 ini sangat bermakna bagi kami karena awal pendirian ranting Changhua ini jamaah yang rutin datang ke mushola hanya beberapa orang saja dan kita hanya mampu menyewa tempat untuk dijadikan mushola dengan ukuran kecil namun kini mampu menyewa gedung 5 lantai di pusat kota Changhua. Saat ini juga kita sedang ikhtiar untuk melakukan pembangunan masjid dengan bermodalkan partisipasi gotong royong jamaah untuk melakukan penggalangan dana dalam bentuk sedekah koin,” ungkapnya.
“Sejak awal pendirian kita membuat visi bahwa kota Changhua ini dengan sebutan “Kota Cinta”, dengan sebutan kota cinta Ranting Changhua bertekad menjadikannya menjadi rumah bagi semua kalangan yang ingin mendalami Islam. Karena cinta sangat identik dengan perasaan kasih sayang. Cinta tidak hanya membahas persoalan pasangan, namun di dalam sahabat dan keluarga juga terdapat cinta begitupun juga dengan rasa cinta kita terhadap Nahdlatul Ulama,” tuturnya.
Robert juga menambahkan bahwa saat ini ranting Changhua menjadi ranting paling banyak dalam hal membimbing mualaf yakni 72 orang mualaf dari 222 di seluruh Taiwan sejak April 2022 hingga Januari 2024. Bahkan pada saat tabligh akbar Gus Iqdam membimbing 5 orang untuk menjadi mualaf satu diantaranya adalah penduduk asli Taiwan.
Sementara itu Gus Iqdam dalam ceramahnya menekankan kepada para jamaah untuk mengambil nilai dari filosofi yang melekat dalam diri lebah. Manusia mukmin itu laksana lebah madu. Jika dia makan, hanya memakan makanan yang baik, jika mengeluarkan sesuatu adalah sesuatu yang baik pula dan bila hinggap di atas ranting pohon tidak mematahkannya dan merusaknya.
Pertama, kita sebagai perantau yang jauh dari keluarga disebuah negara yang bukan mayoritas muslim maka kita harus mampu memilih dan memilah makanan itu halal atau haram untuk dimakan. Sebagaimana lebah yang selalu memakan sari bunga yang terbaik, meskipun dalam bunga terdapat putik maupun benang sari yang cantik. Begitu pun seharusnya kita harus berusaha untuk menghadirkan makanan yang halal dan menghindarkan dari hal-hal yang mengandung syubhat.
“Dalam ayat Al-Qur’an surah Al-Baqarah: 168 dijelaskan bahwa Allah memerintahkan kepada manusia untuk memakan makanan yang halal dan baik. Namun juga perlu diingat jika makanan yang halal juga belum tentu baik untuk kesehatan tubuh,” ujarnya.
Kedua, lebah pasti meninggalkan yang baik. Madu adalah peninggalan dari lebah yang memiliki khasiat yang bagus bagi kesehatan. Seperti halnya lebah, kita seharusnya juga dapat memberikan manfaat di mana pun kita menginjakkan kaki. Bukan malah sebaliknya, membuat kekacauan sehingga meninggalkan kesan dan efek yang kurang baik bagi orang sekitarnya.
Ketiga, lebah itu ketika hinggap di tempat tertentu tidak akan membuat dan meninggalkan kerusakan. Ketika lebah bersarang di pepohonan maka lebah tidak akan merusak pohon itu. Jadi di mana pun berada tidak akan meninggalkan apa pun kecuali kebaikan.
“Selain itu, lebah juga termasuk hewan yang suka menyerang secara bersama-sama, tetapi hal tersebut bukanlah tanpa sebab karena lebah tidak akan menyerang kecuali diserang terlebih dahulu,” lanjutnya.
“Sejatinya seorang mukmin tidak akan menyakiti saudara lainnya dengan lisan dan tangannya, serta juga tidak akan mungkin menyalahkan saudaranya ketika salah dengan lisan dan tangannya, kecuali menyampaikan nasihat atau teguran dengan cara yang hikmah,” pungkasnya. (Her)