
Lampungjaya.news, Kotabumi – Selasa, (28/01) pukul 09.00 WIB, tampak asap putih tebal membumbung dari atap sejumlah rumah warga di Rt.02 Lk.04 Kelurahan Kota Alam, Kotabumi Selatan. Para penghuni rumah memilih keluar dari dalam rumahnya. Dari luar, warga tampak serius menyaksikan sejumlah petugas menenteng peralatan lengkap memasuki rumah warga satu persatu. Sejurus kemudian, terdengar raungan Fogging Machine petugas menyemburkan asap putih tebal memenuhi setiap sudut rumah warga.
Ya, hari itu petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara (Lampura) tengah melakukan fogging (pengasapan) di lokasi pemukiman warga Rt.02 Lk.04 Kelurahan Kota Alam. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah penularan wabah demam berdarah dengue (DBD) yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini semakin meluas.
Seperti dinformasikan sebelumnya, hingga akhir pekan lalu setidaknya sudah tujuh warga setempat terkena DBD.
“Ini sebagai tindakan antisipasi untuk meminimalisir banyak warga yang terjangkit DBD. Sebelumnya, kami menerima laporan adanya warga yang terkena demam berdarah di wilayah tersebut,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Lampura, Nely Kusrianti melalui sambungan telepon.
Dijelaskannya, setiap ada laporan kasus DBD, pihaknya langsung bergerak melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) untuk memastikan tempat serta sumber perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti di sekitar lingkungan tempat tinggal penderita. Setelah ditemukan, tim kemudian turun ke lokasi untuk melakukan fogging.
”Ketika ada laporan, petugas puskesmas akan melakukan PE untuk memastikan kondisi lingkungan warga yang terjangkit DBD, dari hasil tersebut baru dilakukan fogging,” jelas Nely.
Di lokasi foging, selain petugas yang melakukan pengasapan, tim dari Diskes yang dikomandoi Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Bidang P2P Diskes Lampura, M. Yusuf, juga memberikan penyuluhan kepada warga.
Selain tentang fogging, warga juga diberi pemahaman tentang ciri-ciri hingga perkembangbiakan nyamuk DBD, gejala dan langkah pencegahannya.
Disampaikan oleh petugas dari Puskesmas Kotabumi II, Lely, menyikapi pergantian musim seperti saat ini, warga dihimbau untuk secara rutin mengontrol kondisi kebersihan di lingkungannya. Terutama melakukan pemeriksaan terhadap tempat dan barang-barang yang dapat menjadi media berkembangbiaknya nyamuk DBD. Dia meminta agar masyarakat untuk lebih berhati-hati agar tidak terdapat lagi warga yang terkena DBD.
Menurutnya, upaya yang dapat dilakukan warga dalam pencegahan DBD adalah melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara 3 M plus yaitu menguras, menutup, mengubur serta mendaur ulang penampungan air yang tak terpakai yang dapat dijadikan tempat berkembangnya jentik nyamuk.
“Dengan kita melakukan hal itu, kita telah berupaya untuk melindungi keluarga dan masyarakat di sekitar kita terbebas dari terjangkitnya DBD,” ujar Lely, dihadapan warga yang juga dihadiri oleh Camat Kotabumi Selatan, Sarihusin, Babinsa Kota Alam, Serda Supriyanto, Ketua Rt. 02 Lk. 04 Kota Alam, Monzir.
Usai melakukan fogging dilokasi tersebut, tim Diskes kembali bergerak ke sejumlah titik daerah endemis DBD lainnya, yakni ke Kelurahan Tanjung Aman dan Tanjung Harapan. “Hari ini kita targetkan fogging di enam titik lokasi, termasuk sekolahan,” kata Kasi Pengendalian Penyakit Menular, M. Yusuf. (Sandi)