Viral Di Media Sosial, Beberapa Warga Keluhkan Pembelian Minyak Goreng Bersubsidi Tidak Sesuai Takaran Pembelian
Spread the love

Lampungjaya.news, Way Kanan – Pemerintah Kabupaten Way Kanan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan bekerjasama dengan Bulog membagikan Minyak goreng curah murah atau bersubsidi.

Sebanyak 30 ribu ton untuk sementara Migor Curah dibagikan kepada masyarakat Way Kanan di tiga kecamatan, yakni Baradatu, Kasui dan Blambangan Umpu.

Namun pembelian mingak goreng curah murah ini diprotes oleh masyarakat karena adanya pengurangan jumlah liter ketika ditakar kembali di rumah.

Ini yang di akui oleh salah  akun  FB bernama Rianta Sari yang mengeluhkan kurangnya takaran minyak yang dibeli dari 100 liter setelah ditakar kembali menjadi 94 liter atau mengalami pengurangan 6 liter. Senin (16/05/2022).

Hal senada juga disampaikan oleh Sri Rizky yang membeli 30 liter setelah ditakar kembali di rumah hanya mendapati 27.2 liter saja, Itha Maria Iskandar juga mengeluhkan 15 liter pas di rumah hanya 13 liter.

Ini juga yang dialami Ermi Parwanti di balasan statusnya mengatakan, “semua mengalami kekurangan literan kalau membeli di atas 2 liter, tetapi bila membeli 2 liter pas takaran, karena menggunakan wadah botol yang memang ukurannya. Kalau yang membeli menggunakan drijen, jelas semua kena tilap, saya 15 liter aja di telap 🤭🤭🤭menyesal untuk pertama dan terakhir🙏🙏🙏
 
Ada juga yang berkomentar
“Berarti gak pas literannya jatohnya gak murah minyaknya tetep aja sama klo di hitung ya berarti,” ujar Mamah Rafki.

“Aku beli 20 Liter cuma jadi 18 L , udah antri lama panas pula. ” Tambah Susi.

Sudah jelas bahwa Pemerintah Kabupaten Way Kanan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan bekerjasama dengan Bulog membagikan Minyak goreng curah murah atau bersubsidi bermasalah untuk takarannya .

Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kiki Cristianto .Z. SE.MM ketika diminta keterangan nya mengatakan, dengan tegas dan memastikan tidak ada pengurangan harusnya, karna itu wajib di distribusikan sesuai dengan yang dikeluarkan.

“Terkait ada indikasi tersebut, nanti saya akan tanyakan kembali ke pihak produsen dan Bidang Perdagangan, karna memang deras nya permintaan masyarakat akan hal itu, dan terkendala kurang nya SDM  yang ada dilapangan sehingga ada indikasi seperti itu, tetapi dari kami tidak ada pengurangan. “Imbuhnya .

“Sekali lagi kami tegaskan tidak akan ada pengurangan apalagi permainan dalam pendistribusian tersebut, harus nya tidak ada keluhan dari masyarakat, “tegas Kiki.

Tujuannya dari operasi pasar untuk membantu masyarakat dan kok bisa sampai terjadi hal seperti ini, sebagai bahan evaluasi kedepan untuk lebih detail dan baik lagi dalam pendistribusian nya kemasyarakat, “pungkasnya.

Semoga operasi pasar minyak goreng untuk masyarakat yang akan datang tidak ada lagi keluhan atau pun protes dari masyarakat tentang kurangnya takaran liter minyak goreng yang diperolah.(*/smsi)