Spread the love

Lampungjaya.news, Way Kanan – Bunda Literasi Kabupaten Way Kanan, Bunda Hj. Dessy Afriyanti Adipati menghadiri Acara Pembinaan Literasi dan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Tahun 2021 di Aula TP PKK setempat, Jum’at (26/11/2021) yang dihadiri oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip, Drs. Juanda, M.M serta para penggiat literasi Kabupaten Way Kanan.

Dalam sambutannya, Bunda Literasi Dessy Adipati mengatakan bahwa transformasi Perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan upaya untuk penguatan literasi masyarakat dan pemerataan informasi, serta peningkatan kesejahteraan. Dimana Perpustakaan menjadi lembaga yang strategis untuk meningkatkan literasi guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan akses informasi sesuai dengan konteks kebutuhan masing-masing.

“Peran Perpustakaan dalam mendukung salah satu dari 7 (tujuh) prioritas Nasional dan berada pada prioritas Nasional ke 4 (empat) yaitu Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan. Dimana Pemerintah telah menetapkan peningkatan akses dan kualitas, layanan Perpustakaan berbasis inklusi sosial sebagai kegiatan dalam program prioritas Nasional 4 yaitu Meningkatkan Budaya Literasi, Inovasi dan Kreativitas. Selaras dengan Prioritas pembangunan Nasional, maka dalam RPJMD Kabupaten Way Kanan 2021-2026, dalam mewujudkan visi Way Kanan Unggul dan Sejahtera, pada misi tiga yakni Meningkatkan Kualitas Kehidupan Masyarakat dan Kompetensi SDM. Pemerintah Daerah juga telah menetapkan sasaran meningkatnya budaya vaca, dengan tujuan meningkatkan kualitas Perpustakaan Daerah dan menigkatkan kualitas Perpustakaan Sekolah Pendidikan Dasar”, ujar Bunda Dessy Adipati.

Selanjutnya, Bunda Literasi penerima Penghargaan HIMPAUDI Atas Dedikasi, Sinergi dan Kolaborasi dengan HIMPAUDI dalam Mewujudkan SDM Unggul Sejak Dini, juga menyampaikan bahwa dengan dilaksanakan Pembinaan Literasi dan Transformasi Perpustakaan Inklusi Sosial, diharapkan dapat memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya dengan melihat keragaman budaya, kemauan untuk menerima perubahan, serta menawarkan kesempatan berusaha, melindungi dan memperjuangkan budaya dan Hak Azasi Manusia.

“Dan yang tak kalah pentingnya akan terciptanya masyarakat sejahtera melalui transformasi Perpustakaan berbasis inklusi sosial dengan tiga strategi program, yaitu Meningkatkan layanan informasi, kualitas layanan informasi Perpustakaan melalui koleksi bahan Pustaka, Melibatkan masyarakat dalam meningkatkan penggunaan layanan Perpustakaan untuk memfasililtasi kegiatan-kegiatan yang menjadi kebutuhan dan partisipasi aktif masyarakat serta Membangun kemitraan dengan semua pihak yang berkompeten untuk mendorong keberlanjutan transformasi Perpustakaan”, tuturnya yang juga membuka kegiatan tersebut serta memberikan bingkisan kepada penggiat literasi.(fit/red)