Ini Alasan Kenapa Sekolah Diliburkan 14 Hari.
Spread the love

Lampungjaya.news, Kotabumi – Untuk mengurangi penyebaran virus corona atau covid-19, sejumlah daerah di tanah air meliburkan sekolah. Para siswa disarankan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) di rumahnya masing-masing. Langkah serupa juga diambil Pemkab Lampung Utara (Lampura), terhitung sejak hari ini hingga 30 Maret mendatang.

Mengetahui keputusan tersebut anak-anak kita pun senang libur sekolah selama dua pekan. Namun, tahukah kita mengapa dan untuk apa anak-anak diliburkan selama 14 hari ?. Maklum, karena himbauan itu tanpa disertai penjelasan yang memadai.

Rentang waktu selama 14 hari ini sangat penting dan harus disertai tindakan kepatuhan. Diharapkan, waktu selama dua minggu ini mampu menghentikan laju penularan Covid-19 dan mampu menyelamatkan ribuan orang.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampura, dr. dr. Maya Metissa menjelaskan, ketika seseorang kontak dengan apapun yang bisa menginfeksinya dengan Covid-19, maka harus ditunggu minimal 14 hari. Jika tidak terjadi apa-apa, maka orang tersebut aman.

“Libur 14 hari ini untuk memotong rantai penularan. Langkah ini baru akan berhasil jika semua orang tetap tinggal di rumah masing-masing selama 14 hari itu,” kata dr. Maya, melalui pesan Whatsapp, Senin (16/03).

Perlu dicatat, bahwa libur 14 hari ini bukan berarti orang tua bebas membawa anak-anak berpergian ke mana saja. Libur 14 ini digunakan untuk diam di rumah atau di lingkungan sekitar tanpa berinteraksi dengan orang banyak.

Contohnya, seorang anak mulai libur tanggal 17 Maret selama 14 hari, dia akan masuk sekolah lagi pada hari ke-15. Ternyata anak ini dan keluarganya menggunakan waktu libur itu untuk jalan-jalan, mengunjungi kumpulan orang, atau ke tempat keramaian lainnya.

Seandainya dia jalan-jalan di hari ke-10 dan tertular Covid-19 di tempat yang ia kunjungi, mungkin pada hari ke-14 atau 15 belum ada tanda-tanda dia sakit, tetapi dia sudah membawa Covid-19 di tubuhnya dan berpotensi menularkan.

“Ketika si anak masuk sekolah pada hari ke 15 dan seterusnya, maka 14 hari libur sekolahnya itu tidak ada gunanya. Penularan terjadi juga di sekolah, efek domino akan berlangsung, rantai penularan tidak terputus,” ujar Kadiskes.

Untuk itu, diharapkan semua pihak untuk dapat bekerjasama. Terutama orang tua, untuk tidak membawa anak-anak yang sedang diliburkan bepergian kemana-mana dalam 14 hari ini. Kecuali untuk hal yang sangat perlu.

Waktu 14 hari itu, berguna untuk saling pantau. Jika ada orang yang menunjukkan gejala-gejala menderita serangan Covid-19, bisa segera ditangani dan penularan setop hanya pada orang yang bersangkutan, karena dia tidak kontak dengan orang lain dalam 14 hari itu.

“Jadi, mari kita mengisolasi diri, untuk diri sendiri dan orang lain.Mohon jelaskan kepada orang lain, supaya semua patuh dan pemerintah terbantu untuk menghentikan penularan Covid-19. Jika tidak, maka 14 hari libur ini akan percuma, 14 tahun pun tak bisa menghentikan penularannya,” pungkasnya. (AND)