Petugas PONED Panaragan Jaya Diduga Lalai,Bayi Baru Lahir Nyaris Meregang nyawa

Lampungjaya.news, Panaragan Jaya – Diduga akibat kelalaian oleh oknum petugas Poned Panaragan Jaya,Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat , Bayi yang baru lahir nyaris meregang nyawa.

Pasalnya, bayi yang lahir sekira Pukul 01.15 Wib dini hari tidak sedikitpun diberikan makanan Susu Formula hingga sekitar Pukul 07.00 WIB yang mengakibat kan bayi tersebut melemah dan akhirnya di rujuk ke rumah sakit Umum Menggala, Kabupaten Tulang Bawang.

Dikatakan Heri orang tua bayi, bahwa bayinya yang lahir sekira pukul 01.15 menit dan istri nya di rujuk ke rumah sakit Asyfa di karenakan Ari-ari Bayi tidak keluar.

“Sudah di usahakan petugas poned untuk mengeluarkan Ari-ari nya secara manual namun tidak bisa dan akhirnya istri saya di rujuk ke rumah sakit As-Syifa,” ungkapnya Heri saat di konfirmasi melalui via Cellulernya , Jum’at (2/4/2021).

Lanjutnya, setalah istrinya di rujuk ke rumah sakit Asyifa,bayinya tinggal di PONED dan dirawat di poned yang menunggu bayinya kakak iparnya.

“Memang sekira jam 04.00 wib(Subuh) sudah di tegur oleh kakak ipar saya,kenapa bayinya sampai jam segini tidak diberikan air atau susu sama sekali,tapi petugasnya malah mengatakan nunggu dia menangis Bu,tenang aja kalau masalah bayi baru lahir seperti ini walau tidak diberi makan 3 hari 3 malam tidak apa-apa,” tuturnya menirukan pernyataan oknum perawat yang bertugas.

Namun setelah pukul 07.00 WIB pagi keluarga Heri menengok bayi tersebut,betapa kagetnya mereka setelah melihat bayi tersebut tubuhnya telah membiru dan bibirnya sangat pucat.

“Setalah petugas poned melihat bayi saya, mereka langsung menganjurkan kepada kami untuk bayi saya di rujuk ke Rumah Sakit Umum Menggala, sesampainya kami di Menggala perawat yang mengawal bayi saya langsung di marah oleh petugas yang menerima di rumah sakit Menggala, kata petugas rumah sakit Menggala “kek mana kok enggak diimpus bayi ini,ini bahaya.bahasa perawat di sana dan perawat poned hanya mengatakan kami tidak memiliki alatnya ,saya hanya mengantarnya saja,kata perawat poned,terus kata petugas Menggala seharusnya kalian usaha dong,” jelasnya, menirukan bahasa petugas poned dan petugas di Rumah Sakit Menggala.

Dengan kejadian ini orang tua bayi berharap kepada petugas PONED untuk lebih Profesional lagi dalam merawat dan memberi pelayanan kepada pasien.

“Saya hanya berharap kedepannya tidak ada lagi kejadian seperti ini lagi yang akan menimpa siapapun pasien poned,dan petugas poned untuk lebih Profesional lagi dalam menjalankan tugas mereka,karena mereka adalah petugas kesehatan tugas mereka untuk menyelamatkan nyawa bukan untuk menghilangkan nyawa.” Pintanya dengan nada kesal.

Terpisah,saat di konfirmasi melalui via Cellulernya, Dr.Rani(Dokter piket) yang bertugas pada saat dimalam kelahiran bayi tersebut mengatakan,dirinya tidak mengetahui sepenuhnya saat bayi tersebut dilahirkan karena sudah di tangani oleh bidan piket.

“Saya tidak tahu kejadian itu, saya benar dokter piket. Tapi saya gak di konfirmasi saat melahirkan. Pada malam itu saya tidak mengetahui hal tersebut karena saya tidak dihubungi mereka (bidan piket),mungkin karena tidak ada kejadian yang orjen makanya saya tidak di hubungi,tapi pas pagi saya datang ke poned dan saya langsung periksa bayinya ternyata memang bayinya dalam keadaan lemah,langsung saya berikan susu dan perawatan namun tetap lemah makanya saya rujuk langsung ke rumah sakit umum Menggala, gula darahnya rendah. Pada saat di rujuk tidak pucat kok,” katanya.

Ironisnya, bayi yang sudah melemah tersebut tidak di infus saat di rujuk ke Rumah Sakit Umum Menggala.
Dirinya beralasan tidak ada sarana infus untuk khusus bayi.

“Bayinya kita pasang oksigen, tapi tidak di infus karena kita tidak ada jarum yang sangat kecil, kalau pakai jarum yang besar bahaya bisa pecah pembuluh darah,” kilahnya.

Saat di singgung masalah bayi yang baru lahir tidak diberikan air atau susu selama 3 hari 3 malam dirinya menyebutkan secara teori bisa apabila bayinya sehat.(Reki)